WEST PAPUA WILL BE FREE
Pemaksaan penerapan UU OTSUS Papua adalah suatu tindakan mengabaikan nilai-nilai demokrasi, keadilan, kebenaran, martabat manusia, hukum dan hak asasi manusia. Mengapa? Pertama, OTSUS Papua bukan niat baik Jakarta, tetapi OTSUS adalah pedang bermata dua Jakarta untuk membasmi orang asli Papua; kedua, OTSUS Papua bukan aspirasi murni rakyat Papua, tetapi niat pemerintah Indonesia untuk meredam aspirasi politik Papua merdeka; ketiga, OTSUS Papua tidak membebaskan orang Papua dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan, akan tetapi menciptakan ketidak-adilan dalam pelbagai dimensi kehidupan orang asli Papua; keempat, OTSUS Papua bukan menegakkan hukum dan demokrasi, tetapi justru di era OTSUS Papua makin meningkatnya pelanggaran hukum dan HAM serta demokrasi secara langsung maupun tidak langsung oleh aparat Negara Indonesia, baik sipil tak bersenjata, maupun sipil bersenjata, serta oleh TNI. -

- URGENT PUNCAK JAYA PAPUA BARAT
-
- Disampaikan kepada Masyarakat Internasional, Nasional, Dipolmat OPM Papua Barat, Lembaga Hak Asasi Manusia Tokoh Gereja dan Uskub SE-Dunia, yang mana telah peduli pada nilai HAM dan Demokrasi di Papua Barat . bahwa kami di puncak Jaya Papua Barat telah mengalami Penjisiran terhadap masyerakat sipil, penangkapan terhadap masyrakat sipil di Ilu Mulia Dan Puncak Jaya Papua Barat , oleh aparat kabungan TNI/POLRI maka kondisi ini telah melanggar hak hidup masyarakat papua Barat Namun kami juga telah mengalami kehilangan atas rumah atau tempat tinggal masyarakat, kehilangan harta kegayaan milik masyarakat . dan semua masyarakat dalam kondisi traumag semua menggunsi berhamburan lari ke hutan-hutan karena di tempati oleh apatat TNI/POLRI maka situasi dan kondisi Daerah tersebut tidak aman/stabil. Kejadian tanggal 13 April 2010 di Puncak Jaya Papua Barat Dengan demikian pihak apatat TNI/POLRI berhasil tangkap 2 orang Masyarakat sipil, dan diperkosa terhadap 2 gadis dibawah umur,kemudian diperkosa 3 ibu Rumah tanggah. inipun kajahatan aparat TNI/POLRI terhadap masyarakat sipil di puncak Jaya Mulia Papua Barat Dan kehadiran militer di Puncak Papua Barat semakin bertambah terus telah menempati setiap 1 KM dengan berkekuatan 2 peleton TNI /POLRI kemudian mereka juga melakukan penjisiran terhadap masyarakat sipil maka semua Masyarakat berhamburan lari ke hutan- hutan. Oleh sebab itu Kami sebagai Activist Pro deomokrasi sangat perihatin atas kondisi ini, maka kami memintah dukungan penuh oleh seluruh Masyarakat Internasional, Nasional, Diplomat OPM Lembaga Hak Asasi Manusia Tokoh Gereja dan Uskub SE-Dunia, yang mana telah peduli pada nilai HAM dan Demokrasi di Papua Barat, dan kami juga sampaikan kepada seluruh masyarakat papua, tokoh intelektual, Pejabat dan pegawai negeri sipil PNS kelompok mahasiswa Activis HAM yang merasa diri anak Bangsa Papua mohon melakukan sebuah interfeksi atas situasi dan kondisi ini oleh semua pihak . Dan juga kondisi umum di papua barat mengalami hal yang sama di semua daerah Kabupaten maupun propinsi di Papua Ahir kata: Kasihanilah kami, oleh hal-hal yang menyakiti hati TUHAN Demikian atas urgent dari Puncak Jaya Papua Barat, semoga laporan ini menjadi tanggungjawab para pejuang Demokrasi. West Papua 14 April 2010 Wim.W.Sambom Activist Papua
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus